Selasa, 29 Juli 2008

Ryan.... Malangnya nasibmu, Nak.....

Very Idam Henyansyah alias Ryan (30)....
gay yang menjadi pembunuh sadis atau jagal beberapa orang yang pernah menjadi mangsanya...

Hmppfff.....
Menakjubkan.... Hanya dengan isue bahwa Ryan adalah seorang gay, lantas media memberikan judgement, bahwa homoseksual adalah salah satu penyakit yang bisa membuat orang bertindak kriminal.... Seperti yang telah diungkapkan ahli kriminologi dari UI, Ardhiyansyah... sapa gitu, panjangnya aku lupa...
Dia menyebutkan... bahwa seorang homoseksual adalah individu yang agresif, karena perjalanan cinta yang mereka jalani sebegitu possesifnya, hingga dia bisa melakukan tindakan anarkis...
Waduh.... ahli kok berpikiran picik ya?
Darimana ada benang merah... bahwa homoseks = pembunuh ??

Sekali lagi, menurut A.P.A tahun 1978, atau 1980 ya? yaa sekitar tahun itu lah... aku lupa... Homoseksual bukan lagi digolongkan sebagai penyakit atau kelainan jiwa...

Kalo menurut gw pribadi seh...homoseksual adalah pilihan... sebuah pilihan bagi individu untuk menjalani proses hidup dan peristiwa-peristiwa di belakangnya... Tidak ada kaitan antara homoseksual dan tindakan kriminal....

Kita perlu sadar lah! Homoseks atau Heteroseks, itu adalah masalah pribadi.... Jadi akan mubadzir aja rasanya, kalau dikaitkan dengan kriminal... Gak akan pernah selesai... Dan justru akan merugikan individu yang berorientasi seks homoseksual... Menurutku, orang hetero pun bisa menjadi individu anarkis, bahkan lebih sadis dari apa yang telah dilakukan Ryan...

Buka mata donk, para ahli!
Ngakunya para ahli... tapi seolah-olah menutup mata... Ngakunya para ahli, tapi kok berpikiran picik dan ga mau terbuka....

Humpf....

Selasa, 22 Juli 2008

Pengkhianatan.... (Hanya mencoba berempati)

Aku hanya mencoba untuk berempati terhadap teman baikku.... Apa yang telah dia rasakan tentang pengkhianatan.....
Aku mencoba mengambil badannya..... Menjadi 'mind' yang berada di badannya...

Terkadang hatiku menangis dalam senyum kecut dan terkenang akan perbuatan yang telah kamu lakukan padaku. Seakan diriku ini hanya boneka indiana yang dapat kamu permainkan dan kuda tunggangan. Yang setiap saat dapat kamu tunggangi. Kamu kira aku tak punya hati, perasaan, dan jiwa untuk memberontak. Rupanya kamu keliru sekali. Sebagaimana manusia aku mempunyai perasaan, jiwa, dan apalagi yang namanya hati.
Aku bukan patung!
Aku bukan boneka!
Yang hanya membisu, itu yang harus kamu ingat. Sekarang, aku mulai sadar dengan kekeliruanku, yang menganggap dirimu sebagai orang yang baik-baik, tapi tidak tahunya. Kamu adalah orang pendusta.
Dalam hati meringis, jiwa teriris, dan perasaan melepa pilu, sempat juga aku berpikir. Aku tak menyangka kamu pergi dariku dengan membawa sebuah keegoisanmu.
Aku juga tak menyangka, dirimu tega melakukan semua ini. Seakan hatimu hanya terbuat dari sebuah tirai yang tipis setipis kulit ari. Hingga hatimu dapat luruh ditelan gemerlapan, perasaanmu memudar diganyang dusta, jiwamu dapat leleh dibarak api kemunafikan diri. Termakan sikap mempermaikan orang lain.
Kini terlepaslah tali ikatan jiwa yang ditaut bunga kenanga di antara kita. Karena, aku tak sanggup duduk sama rata dengan dirimu, yang membuat diriku dapat terjerumus ke ngarai kehancuran dan penyesalan diri di kemudian hari.
Selamat tinggal kembang mewangi!
Semoga saja kamu puas dan senang dengan semua hal yang pernah kamu lakukan padaku. Itulah ucapan terakhirku untukmu.

Minggu, 20 Juli 2008

Kontroversi Lagu Gaby.... Jauuuhhhhh.... Kelaut Aje...

"Jauh kau pergi meninggalkan diriku...Di sini aku merindukan dirimu.."

Tanyalah pada anak muda, dia akan langsung menebak lagu itu: penyanyinya Geby, judulnya Tinggal Kenangan.

Hm..... terlalu banyak kontroversi yang akhirnya membuat lagu itu melambung.... Terlalu banyak bualan-bualan yang sepertinya dibuat-buat, ntah kapan bualan itu dibuat.... Ehm... yang jelas dengan tersebarnya bualan dunia maya, lagu itu menjadi terkenal....
Udah cirikhasnya orang Indonesia apa yah? Terlalu percaya dengan cerita bualan macam itu?
Atau memang sang pemilik lagu itu dengan sengaja membuat cerita bualan yang ekstrim sehingga orang-orang awam yang haus sensasi menjadikannya gosip.... Dan akhirnya dengan bodohnya mereka percaya akan bualan itu....

Hm.... atau memang sepertinya masyarakat Indonesia senang menjual cerita bualan? Heu Heu Heu.... Musik dan lagu macam apa sih yang sedang digemari masyarakat Indonesia sekarang? Kuantitas atau kualitaskah? Hmmm..... sepertinya sama sekali tidak memperhatikan kualitas, karena kalau memang memperhatikan kualitas, sang pencipta lagu itu tidak perlu lagi menggembar-gemborkan cerita bualan untuk mempertinggi rating lagu picisan itu... Hahaha...

Saya hanya tertawa ketika pacar saya bercerita tentang kontroversi itu. Ia bercerita tentang penyanyi lagu "Jauh, tinggal kenangan" itu adalah seorang gadis yang menjalin hubungan dengan kekasihnya, kemudian kekasihnya itu meninggal dalam kecelakaan, ketika ia hendak mengunjungi gadis itu. Lalu sang gadis menjadi sosok yang pendiam dan sering melamun, dan akhirnya menciptakan lagu itu.... Dan ketika ia mementaskannya dalam pentas seni di sekolahnya (ada yang menyebutkan ia bersekolah di Ponorogo, Bali, Madiun, Malang, dsb.), ia menyanyikannya dengan guratan-guratan wajah sedih dan menyayat hati..... (wakakakak.... Lebay deh...). Seselesainya bernyanyi, ia menuju ke kamar mandi sekolah, dan akhirnya ia ditemukan meninggal secara mengenaskan. Gantung diri Bo.... (wakakakakaka..... kok ya gak mikir masa depan....)

Hmm.... dari cerita itu terkesan ada yang janggal. Dan aku tidak percaya begitu saja. Aku hanya beranggapan bahwa itu sebuah picisan yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang ingin hasil karyanya terkenal. Bahkan sempat menjadi kontroversi.....
HUwakakakaka.....

Kalau inget jamannya aku masih punya Band, aVaTaR.... Sebuah band yang terdiri dari orang-orang yang menginginkan eksistensinya bisa berkembang dan diketahui oleh banyak orang, sempat ingin membuat berita sensasi bahwa sang drummer adalah Lesbian.... Hmpf... pengorbanankah? Atau pemanfaatan? Bagi siapa? Heu Heu Heu....
Sang drummer itu adalah aku. Dan kebetulan aku adalah wanita yang tercantik di aVaTaR waktu itu, karna aku memang tidak ada saingannya. Hanya aku yang wanita, ke-empat partnerku adalah laki-laki. Hmmm..... mungkin akan menjadikan aVaTaR terkenal.... seperti Quita yang sudah dikenal menjadi Band Lesbian..... Hwakakakakak....

Tapi apakah itu yang diharapkan? Terkenal karna sebuah pemaksaan pengakuan bodoh yang seharusnya tidak dilakukan. Seperti hal-nya lagu Gaby, lagu itu menjadi terkenal dan pemusik-pemusik amatiran di balik lagu itu menjadi terkenal dadakan.... Hmmpff.... kok ya mereka mikir picik ya? Dikira terkenal itu enak? Banyak duit? Hmpf....
Apakah mereka tidak berpikir tentang efek yang terjadi akibat cerita bualan itu? Berapa banyak orang-orang yang mereka bohongi? Haruskah mendatangkan pakar seperti Roy Surya atau Mama Lorent untuk menganalisis itu semua?

Hmpf....
Sebuah sensasi.... Terkesan nikmat.... namun menghanyutkan.... lagipula hal itu seperti pembodohan masyarakat aja.... Heu Heu Heu...
Tergantung dari kalian.... apakah mau dibodohi? Atau berpikir secara bijak dan cerdas....

Senin, 14 Juli 2008

Ketidaktahuan atau Sok tahu??

Aku tertarik dengan tulisan dari salah seorang teman di Jkt. Tentang keputusan Halaqah Alim Ulama berkaitan dengan Kesehatan Reproduksi dan penanggulangan HIV/ AIDS.
Kalo menurut gw seh ini memang merugikan temen-temen homoseksual. Gimana gak? Para alim ulama yang 'sok tahu' tentang siapa homoseksual, selalu menge-cap mereka sebagai sosok yang salah... Hmpf... menurut gw seh gak adil.... ^_^

Coba deh temen-temen yang baca blogs gw, pakai badan kalian untuk menjadi pihak di luar pihak kalian untuk mengerti dan mengetahi bagaimana mereka sebenernya.... Menarik loh....

Inilah tulisannya....

Pendahuluan:

1. Definisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental
dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan
dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya
kondisi bebas dari penyakit atau kecacatan.
2. Menjaga kesehatan reproduksi meliputi empat komponen:
- kesehatan reproduksi remaja
- Kesehatan ibu dan anak
- Pengaturan jarak kelahiran
- HIV/ AIDS
3. Diantara faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi adalah
penyakit menular seksual (PMS) diantaranya yang paling berbahaya
adalah HIV/ AIDS.
4. HIV (Human immunnodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS.
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan orang
yang terinfeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap berbagai penyakit
yang dapat mengancam hidup, termasuk kanker.
5. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sindroma
menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang
mengidap AIDS sangat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit
karena sistem kekebalan di dalam tubuhnya menurun.
6. Menurut catatan Ditjen P2PL Departemen Kesehatan RI sampai dengan
31 Desember 2007 tercatat 11,114 kasus AIDS dan 6.066 infeksi HIV.
Proporsi kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (54,05%),
kelompok umur 30-39 tahun (27,96%) kelompok umur 40-49 tahun (8,03%)
7. Virus HIV terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang
menjadi media penularan hanya ada pada:
- Darah
- Cairan sperma (air mani)
- Cairan Vagina
- Air susu ibu (ASI)
8. Penularan HIV/ AIDS dapat melalui:
- Homoseksual
- Hubungan heteroseksual yang tidak aman
- Jarum suntik yang dipakai secara bergantian
- Ibu hamil penderita HIV/ AIDS kepada janinnya
- Dan transfusi darah

Keputusan Halaqah Alim Ulama tentang Kesehatan Reproduksi dan
Penanggulangan HIV/ AIDS ini ditetapkan pada tanggal 4 April 2008
dengan ditanda tangani oleh para ulama-ulama sbg berikut:
1. KH.M. Cholil Nafis, MA
2. Ahmad Zubaidi, MA
3. DR. Faizah Syibromalisi (MUI Pusat)
4. KH. Noor Syu'ib Mundzir (MUI DKI Jakarta)
5. Dr. H Sugiat (Muhammadyah)
6. H. Ramlan Marjuned (Dewan Masjid Indonesia)
7. KH. Zaki Anwar (PBNU)
8. KH Aewani Faizal (PBNU)
9. Atok R. Musthofa M.Si (PBNU)
10. Dr. Mustafid Dahlan (PBNU)
11. M. Zainuddin Daulay (PKUB)
12. Dra. Fadillah Ahmad (Muslimat NU)

Catatan:
Dari definisi ini jelas bahwa para Ulama yang merumuskan buku ini
menganggap Homoseksual menjadi penyebab penularan HIV/ AIDS,
sedangkan Hubungan heteroseksual dianggap beresiko jika aktivitas
seksualnya dikatakan sebagai tidak aman

Kamis, 10 Juli 2008

Suratku Kepada Tuhan....

Tulisan ini harusnya gw post tgl 8 Juni 2008

Tuhanku....

Ku tlah pasrahkan segala hidupku pada-Mu, Allahku. Ku tlah serahkan jiwa dan ragaku untuk Kau beri secercah cahaya kehidupan bagiku. Ku tlah relakan dia untuk kukubur bersama masa laluku, dan inginku mengawali kehidupan baruku. Tuhan, kini aku mengalami suatu kebimbangan yang luar biasa besar, dan seolah enggan untuk kukendalikan. Ataukah aku yang enggan untuk beranjak dalam kenikmatan ini, dan beralih pada sebuah penderitaan? Tidak, itu bukan penderitaan, melainkan awal dari kehidupanku yang baru. Betapa sulit untukku beranjak, karna terlalu nikmat di sini, terlalu sayang jika kutinggalkan, terlalu manis untukku mencampakkannya. Namun aku harus berdiri, dan menemukan siapa diriku. Untuk menjadi seorang yang tak mudah tertiup angin.

Tuhan, bagaimana ketika aku tak mampu lagi bangkit? Karna tempat ini terlalu empuk untuk kubiarkan kosong. Dan aku kini menempatinya. Mengisi sofa empuk yang seharusnya bisa kunikmati nanti setelah aku tidur dengan alas tikar saja. Namun, aku bersyukur, tak perlu lagi aku memakai tikar untuk alas tidurku, karna aku tlah memiliki kasur busa kesayanganku, yang siap menyangga punggungku ketika ku mengeluh lelah.

Hm.... konflik yang cukup memberatkan otakku ketika berpikir. Aku tidak harus mencampakkan waktuku hanya untuk berpikir hal bodoh, dan berkhayal yang tak mungkin jika aku tak melakukan apapun. Aku memang harus berdiri dari kekosongan ini. Bangun dari mimpi indahku, dan hadapi dunia nyata. Hanya ada satu yang dapat menolongku, Tuhan!! Ya.... Dia yang Maha Kasih yang mampu membantuku untuk keluar dari lingkaran setan yang mungkin kini telah menguasai langkahku. Tuhan... Ya... Dia yang mampu mengajari aku mengerti kasih sayang melalui kekasihku. Sehingga aku bisa merasakan sejuknya udara pagi dan segarnya air yang membasuhku ketika ku mandi. Betapa dia berkuasa!! Dan tak ada yang mampu menandingi kuasa Allah!

Tuhan, sekali lagi aku tlah pasrahkan hidupku pada-Mu. Ku persilakan pada-Mu untuk membukakan jalan terbaik bagi hidupku kelak. Dan aku hanya hamba-Mu yang bisa melakukan apa yang Kau pinta.

Hm.... Aku hanya mohon satu hal pada-Mu, Tuhan! Persatukan hati dan pikiranku untuk mendekat pada-Mu. Agar ku mampu melewati halangan yang seringkali kujumpai dalam perjalanan kehidupanku. Persatukan hati dan pikiranku agar aku tahu, bahwa Kau tak kan mungkin memberikanku sebuah cobaan yang aku tak bisa melewatinya. Aku percayakan itu semua pada-Mu, Tuhan! Aku percaya! Kasih sayang-Mu tak kan pernah lari dan berhenti untukku kan?


Love,

Dj PuBby


Kekasih Kecilku.....



Aku mencintainya layaknya anakku sendiri. Aku menghidupinya. Aku memberikan sebagian waktuku hanya untuk mengurusnya, mengajaknya bermain, memandikannya.

Kekasih kecilku yang sudah mulai bisa menggigitku.

Kekasih kecilku yang sudah mulai bisa mengenal siapa aku.

Kekasih kecilku yang sudah mulai mengerti keberadaanku, maupun Matahariku.

Kekasih kecilku yang selama beberapa hari ini menyita sebagian perhatianku untuknya.

Aku bertemu dengannya ketika aku dan Hatiku menyusuri jalan di depan BIP. Mataku tertuju pada seekor anjing kecil yang terlihat muram dan mengharap ada sepasang tangan menggendong dan mengelus punggungnya yang *mungkin* kesakitan karna tuan lamanya dengan sembarangan memperlakukan dirinya.

Iseng kutanya harga anjing itu.

“Dua ratus dua lima, Teh. Boleh ditawar kok, ” sahut si Penjual.

Aku menawar tujuh puluh lima ribu. Dan aku ditertawai oleh si Penjual itu. Lalu aku iseng menanyakan anjing jenis apa yang aku pegang ini. Ia menjawab, “Foxbermenn, Teh.”

Memang, aku tidak memperhatikan jenis anjing apa ini sebenarnya. Tidak terlalu penting bagiku. Yang menjadi perhatianku adalah, ketika anjing kecil yang kupegang ini ternyata tak mau lepas dari genggaman. Ia justru lebih dekat... dan lebih dekat dalam pelukan. Entah karna dinginnya malam, ataukah memang ia ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu, dan menyelamatkan diri. Dan aku ingin menyelamatkannya dari ancaman yang *mungkin* akan datang ketika aku tidak jadi membelinya.

Hm... Aku berpikir, akan ditempatkan di mana anjing kecil ini, kalau nanti aku sudah berhasil mendapatkannya dari menukarkan dengan sejumlah uang? Aku telephon si Botak, teman kampusku. Ia bersedia membatuku. Dan terjadilah persetujuan itu. Aku menukarkan sejumlah uangku untuk mendapatkan anjing kecil itu, dan tepat pada waktunya Botak datang menemuiku. Dan aku akhirnya membawa anjing kecil itu dengan kardus kecil yang kubeli di jalan. Aku membawanya ke Lengkong, tempat si Petet, teman Botak. Di tempat Petet pula kami menamakan anjing kecil itu Rambo. Dengan harapan ia akan sekuat tokoh Rambo dan tidak lagi penyakitan. Setelah bermain sekian lama di sana, aku membawanya pulang ke Jatinangor dengan motor dan Hatiku.

Hm... Perjuangan yang sedikit melelahkan ternyata. Botak membawa Rambo ke tempat Nobeng, salah satu teman dekatnya. Botak mengatakan bahwa Nobeng menjanjikan sepetak tempat penampungan sementara untuk Rambo. Aku sedikit lega, karena aku tidak perlu repot lagi menjelaskan pada anak-anak kosku tentang keberadaan Rambo di kamarku.

Hm... Namun kenyataan berkata lain. Dan mungkin aku mulai kecewa. Rambo tidak lagi di tempat Nobeng, karna dengan berbagai alasan Botak menjelaskannya padaku. Rambo ada di tempat Botak. Dan mungkin aku pun sedikit berterima kasih padanya, telah menyediakan tempat yang walaupun terlihat kotor dan menjijikkan untuk Rambo. Setidaknya aku tidak perlu repot menjelaskan pada anak-anak kosku tentang keberadaan Rambo jika ia di kamarku.

Hm... Aku memutuskan untuk membawanya pulang ke kos. Karna aku tidak tahan lagi ketika Botak memberikan alasan yang menurutku tidak masuk akal. Lebih baik aku membawa Rambo bersamaku dan Hatiku. Semalaman Hatiku tak keluar kamar, untuk menjaga Rambo, membersihkan kotoran dan muntahannya di kamarku. Dan kamarku pun mendadak berubah menjadi seperti kandang yang bau. Jujur, aku sedikit merasa menyesal mengapa aku membelinya dan membawanya bersamaku. Namun kini ia adalah tanggung jawabku. Dan aku mencintainya. Mencintainya sebagai kekasih kecilku, seperti anakku sendiri.

Rambo.. Satu-satunya binatang yang bisa membuatku menangis. Satu-satunya binatang yang membuatku sadar betapa berat perjuangan orang tua membesarkan anaknya. Aku memutar pikiranku. Otakku berusaha mencari jalan keluar, di manakah seharusnya Rambo ada? Hm... Fannie... temanku sekelas di kampus Psikologi bersedia ketika aku mengatakan ingin menitipkan Rambo di rumahnya. Oh God! Sepertinya aku sedang kehausan dan akhirnya aku menemukan sumber mata air yang menghilangkan dahagaku. Aku menangis.... Menangis karna akhirnya aku menemukan apa yang aku inginkan. Menangis karna akhirnya Tuhan memberiku jalan.

Aku bergegas ke rumah Fannie ketika ia memberiku kabar bahwa ia sudah berada di rumah. Aku dipinjamkan kandang yang pernah ia beli untuk Dixie, anjing kecilnya yang ia beli dari tempat yang sama ketika aku membeli Rambo. Bersyukurlah aku, Tuhan! Semua karna-Mu, Tuhan!

Dan kini, terhitung mulai tanggal 31 Mei 2008, Rambo kutitipkan di rumah Fannie. Dan aku harusnya sadar, tidak ada yang gratis di dunia ini. Paling tidak aku ikut membayar air yang paling banyak aku pakai untuk membersihkan kandang itu dan memandikan Rambo.

Ehm....

Kekasih kecilku yang sudah mulai bisa mengigitku.

Kekasih kecilku yang sudah mulai bisa mengenal siapa tuannya.

Kekasih kecilku yang sudah mulai mengerti keberadaanku, maupun Matahariku.

Kekasih kecilku yang selama beberapa hari ini menyita sebagian perhatianku untuknya.

Rambo... Dia yang menyadarkanku bagaimana aku bertanggungjawab atas anakku kelak. Dia yang membuatku belajar arti tanggungjawab dan kasih sayang.

I Love You Rambo......

AOP dua hari

Hm.... Kayaknya jadi OP enak yak... tinggal kick sana sini orang-orang yang gak bertanggungjawab di suatu forum. Yah... itu yang aku alami sekarang. Aku diberi tanggungjawab untuk jadi AOP. Baru dua hari aku *dilantik (ciyeee bahasanya...) sama temenku Chocco. Dan aku berharap bisa menjalankan kewajiban dan amanah itu dengan baik.
AOP di channel itu tidak ada gaji. Hanya menuntut kerjasama dan komitmen sebagai orang terberi....
Aku tidak memandang apakah pekerjaanku ini digaji atau tidak. Aku hanya memandang caraku belajar untuk menjadi sosok profesional. Mungkin ini awal dan tolak ukurku untuk belajar. Yah.... santai... tapi... menegangkan... Itu menurutku.
Aku harus belajar beberapa command Mirc dan mempraktekkannya di channel itu. Aku menjaga channel itu bersih dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Hm... sepertinya terlihat asik. Yah.. memang asik... Mengasyikkan... Kick... Del... Ignore... dll... Yang kadang di suatu titik nanti, aku menjadi seseorang yang menyebalkan... Mungkin... Who knows... ^_^

Hidup memang indah....

Minggu, 29 Juni 2008

Buaya pun Menjilati Kakiku

Jika dipikir-pikir, akan sulit untuk dilakukan, ketika buaya harus berlaku jinak dengan manusia. Hm... tapi mungkin ini hanya sebuah metafor yang kubuat untuk menceritakan bagaimana ketika aku merasa dapat membuktikan dan memberi pelajaran berharga untuk orang lain, dan khususnya untuk diriku sendiri.

Aku bukan lagi manusia bodoh yang dapat ditipu. Bukan lagi seorang anak kecil yang tak tahu menahu harus berkata apa tentang keadilan. Sebuah keadilan yang sangat jarang untuk dapat diungkapkan dengan mudah. Penuh perjuangan, penuh tak tik, penuh intrik, dan ada kalanya seorang yang menjunjung tinggi keadilan harus mengorbankan sesuatu yang ia sayangi, walaupun menyakitkan.

Hm.....
Begitu juga denganku, aku rela kehilangan kepercayaan dari teman dekatku, yang menurutku memang sudah kronis. Ia perlu belajar dari kesalahannya sendiri. Ia perlu tahu di mana batas kesalahan yang ia buat untuk mengerti bagaimana perasaan orang lain. Namun apa yang ia lakukan? Denial dan Manipulatifnya masih terlalu besar untuk diturunkan derajatnya. Aku balik yang diserang... Aku balik yang dikatakan manipulatif dengan menggunakan intrik syndrom hero yang ia katakan ada padaku.
Hm...
Syndrom Hero? Aku tak mengerti syndrom yang seperti apakah yang ia artikan sebagai syndrom hero. Aku hanya bisa tertawa dalam menanggapi rengekannya di SMS yang saling kami kirimkan. Berharap aku akan mudah untuk ia taklukkan dengan segala manipulasinya. Ups... Maaf... Aku bukan Tyas yang dulu lagi.... atau aku bukan Sarce yang dulu lagi.... Kalau dia memanggilku Sarce....
Sarce yang ia kenal sekarang, adalah Sarce yang selalu sensitif dengan keganjilan. Sarce yang selalu reaktif ketika ada perlakuan aktif namun ceroboh. Hm... Mungkin aku tidak sepenuhnya sempurna dari perlakuan yang aku perbuat. Namun ketika aku tidak sempurna, aku sadar, ketidaksempurnaan yang mana yang bisa merugikan orang lain, dan aku mengantisipasinya.

Aku memang bukan keluarganya, bukan Mamaknya, bukan Bapaknya, bukan Pacarnya, dan bukan pula Konsultannya. Aku hanya seorang teman yang bereaksi ketika ada teman lain yang membutuhkan bantuan secara tersirat. Walaupun aku tahu, ia bisa membantu dirinya sendiri. Aku tahu, ia sangat pandai. Saking pandainya, sikap manipulatif yang ia lakukan pun makin lama makin kronis.... Aku hanya ingin, cukup!!! Cukup aku saja yang merasa rugi atas sikapnya. Jangan orang lain. Itu saja. Aku hanya ingin ia berubah.

Namun... Sepertinya badannya yang bebal tidak mengindahkan perkataanku. Justru balik mencercaku. Sebagai seorang yang berkepala batu, dll, yang nantinya akan merugikan kekasihku sendiri. Oh Tuhan..... Aku selalu meminta bantuan-Mu untuk menyadarkan aku, bagaimana aku bersikap terhadap orang lain. Dan untungnya aku selalu sadar ketika aku mulai merugikan orang lain. Namun sayangnya pula, aku menjadi terlalu tinggi 'self-blamming'-nya, sehingga aku harus rela mengorbankan sedikit waktuku untuk merenung karna kesalahan yang aku buat.

Hehehehe........
Dan aku berani bilang, bahwa Sang Buaya yang tadinya memberontak ketika kuikat moncongnya dengan tali, sekarang pun mulai menjilati kakiku untuk meminta maaf atas kesalahan yang ia buat. Tentang gigitannya yang sempat menyakitkan hatiku.

Dalam peristiwa ini, aku pun jadi sadar, bahwa sifat emosionalku tidak selamanya menyebabkan hal buruk terhadapku. Bahkan mungkin bisa menjadi alat untuk menyadarkan orang lain dari kesalahan terbesarnya. Walaupun aku harus berani pula mengambil resiko untuk kehilangan seseorang. That's My Choice.... ^_^
Namun aku pun juga harus menjaga agar sikap emosionalku menjadi sesuatu yang bermanfaat, bukan lagi sesuatu yang merugikan diriku.

Hm.........
Indahnya Dunia-ku T_T

Mahasiswa Bermasalah??! Seperti apa definisinya??

Aku menulis blogs ini ketika pagi hari menjelang aku bertemu dengan Sang Harimau Kelaparan.... kira-kira pukul 05.00 aku menuliskan blogs ini.

Aku berada dalam sebuah keadaan yang membuatku merasa terhimpit dalam kekesalan, dan tak mungkin lagi terbendung. Aku meluapkan tangisanku tengah malam ini. Aku lelah... ketika terus menerus merasakan ketidakadilan. ...

Psikologi Manajemen... .
Entah bagaimana aku harus mengungkapkan, bahwa aku amat sangat terpukul ketika harus mengulang mata kuliah ini yang ke-4 kalinya di semester 10. Aku selalu dianggap gagal untuk melewati mata kuliah yang satu ini. Padahal aku merasa bahwa aku selalu taat aturan. Aku tidak pernah sedikitpun melawan komitmen dan kontrak belajar yang pernah disepakati bersama dengan dosen. Hm.... Sebuah pengalaman yang menurutku paling pahit selama 3 semester berturut-turut. Bayangkan!! 3 Semester berada pada kelas yang sama!! Hufh... Sungguh, aku lelah. Aku dianggap bodoh. Aku dianggap sebagai seorang mahasiswa yang bermasalah. Aku dianggap SAMA dengan mahasiswa lain yang tingkah lakunya lebih 'unorganized' daripada aku. Aku dianggap tidak pantas lulus dari Fakultas Psikologi, hanya karena aksi protesku terhadap dosen.

Hm....
Sungguh... Apa yang salah dalam diriku? Apa yang salah dalam hidupku? Sehingga aku selalu terperosok dalam lubang yang sama, lubang yang di dalamnya bersarang seekor harimau lapar dan singa kesepian yang seolah-olah berlomba-lomba untuk menyantap dagingku, merobek-robek dadaku, mengkoyak isi perutku, menghisap darahku ketika haus, mempermainkan kelaminku untuk mempermalukanku di depan umum. Atau yang lebih parahnya lagi, mereka sungguh senang apabila berhasil menelanjangiku di hadapan orang lain. Sungguh senang apabila ketika aku malu di saat aku telanjang.

Harimau lapar.....
Dia sama sekali tidak menghargai pendapatku, bahkan tidak menerima ketika aku mengajukan protesku atas ketidakadilan yang terjadi, tidak menerima itikad baikku apabila aku mengajukan alternative jalan lain yang kutempuh, ketika satu jalan terputus. Hm... Apa pantas dia disebut sebagai Dosen? Apa pantas dia disebut sebagai Psikolog? Apa pantas dia disebut Dosen Psikologi? Dia menyebutku sebagai mahasiswa bermasalah, yang disamakan dengan sebutan dia kepada salah satu mahasiswa yang notabene lebih tua dariku, yang kelakuannya lebih amburadul dariku. Hm.... Analisis macam apa itu???!!! Kalau dia mengatasnamakan Psikologi sebagai suatu hal untuk mengerti seseorang, apakah bisa disebut dia sebagai seseorang yang mengerti orang lain?!

Singa Kesepian....
Entah di mana teman seperjuagannya. ... Ataukah dia butuh teman angkatan lama dan akhirnya merealisasikan keinginannya dengan cara mempertahankanku di kelasnya? Hm... Sungguh irrasional alasan yang terucap ketika aku tidak lulus pada mata kuliah itu. Entah, apa yang harus aku lakukan lagi untuk keluar dari 'dunia' yang ia buat. Sungguh sangat menyiksa, dan aku benar-benar muak! Muak dengan Singa Kesepian yang menolak keberangkatanku menuju gerbang kelulusan!!!
UFh.....

Mereka berdua menuntut mahasiswa di kelasnya untuk patuh terhadap peraturan. Aku mematuhinya. Aku menuruti peraturan dan kontrak belajar yang kita buat. Namun apa?! Ketika ada keganjilan yang terjadi, aku mengajukan protes, Sang Harimau terlebih dahulu menerkamku dan memberikan ancaman ketika aku melakukan itu. Sang Harimau yang di mata mahasiswa lain adalah seorang Harimau yang Cantik, Berwibawa, Anggun.... Huhm... Buatku itu tidak ada sama sekali pada dirinya.... Di mataku ia adalah seorang Harimau LICIK yang berkedok kecantikan.. ..


Huwah!!!!
Mungkin ini sangat subjektif dalam penilaianku. Tapi aku hanya mencoba untuk mengungkapkan isi hatiku, tentang kekesalanku terhadap ritme yang terjadi. Ritme yang sungguh membuatku ingin muntah!

Hari ini, jumat 27 Juni 2008 pukul 10.30 aku membuat jadwal untuk menemui Sang Harimau. Ia memintaku untuk datang memberikan klarifikasi tentang protesku kemarin. Tentang seorang mahasiswa yang dengan santainya tidak masuk dan tidak ada surat izin sakit selama lebih dari 3x pertemuan, kenapa ia bisa ikut UAS? Hm... Sepertinya aku harus sedia tameng untuk menahan semua peluru yang ia tembakkan (atau hujan buatan yang keluar dari mulutnya? , berarti aku hanya harus siap sedia payung donk.... )


Yup...... Aku harus siap dengan semuanya, dan harus fokus!!
Teman..... Tolong aku..... Aku sudah lelah dengan hal ini

Ingin rasanya aku cepat-cepat lulus dari Fakultas Psikologi kita tercinta dan membuktikan pada Sang Harimau Lapar itu, bahwa aku memang layak untuk menyandang gelar S.Psi secepatnya.. ...

Selasa, 24 Juni 2008

Percakapanku dengan Bun.....(Marbun Lho, bukan BuNnie... ^_^)

Ehm...Yang aku bisa tangkap dari percakapanku adalah..... "Besok2 kalo dia minta sesuatu ma lo.. lo udah tau kan apa yang jadi pertimbangan..."

Yah... hari ini adalah puncak di mana kekesalanku pada si bocah itu terjadi.... Mungkin awalnya begitu terlihat sempurna apa yang dia ucapkan... Alibi yang dia kecohkan kepadaku, dan aku mempercayainya... Namun belakangan... Aku mulai curiga ada yang tidak beres di sini.... Hm... sebuah kecurigaan yang pada akhirnya mendatangkan pemikiran negatif. Bagaimana bisa aku berkata bahwa dia jahat padaku? Bagaimana bisa aku mencurahkan isi hatiku tentangnya pada Bun? Hm... sesuatu yang sangat jarang terjadi...

Tapi bagiku, hal ini adalah wajar, ketika aku merasa begitu dikecewakan oleh seseorang yang aku percaya....
Unorganized.... Amburadul.... Selalu pandai untuk menjadikan segala hal sebagai alibinya... Waw... ck ck ck.... kepribadian macam apakah itu? Tidak baik untukku terlalu cepat memberikan judgement... Harus kutelaah dulu mengapa hal ini terjadi... apa motivasi di balik ini semua? Kenapa selalu berulang... Hm..... Okey.... ketika aku mendapatkan jawaban dari Bun... bahwa hidupnya penuh dengan drama...

Waw... it's so interesting!!! Tapi drama apakah yang terjadi? Haruskah ku tahu? Dan kenapa aku ingin tahu? Kalau kata Udin... jawabannya akan kutemukan sendiri... tanpa ada orang lain yang memberiku pengaruh..... Mungkin benar juga aku pasti akan tahu jawaban itu dengan sendirinya... tapi buat apa?! Untuk apa aku mencari jawaban itu? Sebegitu pentingkah untukku?


Oh tidak!!! Aku cukup merasa tersiksa dengan bertautannya hidupku dengannya.... Dia begitu seperti anak kecil yang sengaja mencari perhatian sana sini untuk hidupnya. Sedangkan aku? Aku hanya menjadi penonton dari drama yang ia buat.... Tanpa tau awal dan akhir dari drama itu.... Hm.... Sebegitu pedulikah aku dengannya? Untuk apa?! Yang jelas, aku sudah merasa terganggu ritme hidupku hari ini dengan adanya perlakuannya.... Perlukah aku bilang padanya? Mengucap sesuatu yang belum tentu dia mengerti? Dan akan menjadi tambah ruwet ketika aku berhadapan dengannya... Hanya karena alibi-alibi yang ia buat.... Hm... sungguh menantang... dan mungkin aku tertantang.... Tapi untuk apa aku merasa tertantang? Untuk hidupku kah?? Mungkin... Atau hanya untuk pelampiasan emosiku saja??


Kata Marbun... "Kalo gw sih, bakalan bilang.. masalahnya dia udah ngerepotin orang juga sih.. dan juga ngerepotin dirinya sendiri..." Memang benar.... aku harus meluangkan waktu untuk ngobrol dengannya.... Berbicara dari hati ke hati tentang apa yang sebenarnya terjadi.... Karena memang sudah bersinggungan dengan hidupku yang kata Marbun sama banyak masalahnya dengan 'someone cant be called his name'... Hm..... Mungkin aku akan melakukannya lain waktu... Ketika hatiku benar-benar adem... Ketika pikiranku benar-benar jernih untuk hal ini.... Dan aku akan mencobanya...... Kalau kata Marbun sih.... "lagian sarche gitu loh.. masa gini aja ga bisa" Sempat menjadi semangatku untuk lebih bisa dewasa dalam menyikapi permasalahan ini.... Okey Bun.... Let's try... And i've got the winner in this game.... Haha......




Senin, 16 Juni 2008

Sex, Gender and Spirituality.... That's Your Choice, Dude!!

Postingan ini bermaksud untuk mengajak kita berpikir, bagaimana kita menghargai dan mengormati setiap pilihan yang dilakukan orang lain. Kita tak mesti menghujat atau menghina masing-masing pilihan. Toh kita juga sama manusianya... Sama-sama memiliki kehendak bebas untuk berpikir, melakukan, dan konsekuen atas pilihannya.

Let's Check it Out!!


SEX DAN GENDER

Posted by: "leonardo rimba" leonardo_rimba@yahoo.com leonardo_rimba

Fri Jun 13, 2008 7:57 am (PDT)

SEX DAN GENDER

Friends, seorang rekan wanita saya, sebut saja bernama
Mbak K menulis tentang SEX DAN GENDER di milis SI
<http://groups. yahoo.com/ group/spiritual- indonesia>.
Komentar dari saya (L) ada di bagian bawahnya. (Leo)

+

K = Sex adalah jenis kelamin. Gender (penulisannya
sudah mulai di-indonesiakan menjadi jender) adalah
konstruksi sosial (politik, budaya, ekonomi, …
negara, agama, adat, pasar, globalisasi…. ) yang
dilekatkan kepada seseorang karena sex-nya atau jenis
kelaminnya. Gampangnya, peran yang dilekatkan oleh
masyarakat kepada seseorang karena jenis kelaminnya.

L = Ya, memang seperti itu pengertiannya.

K = Jenis kelamin: terberi, dari sononya, dari Tuhan,
berlaku universal, tidak berubah. Jender: bikinan
manusia, bukan dari Tuhan, tidak berlaku universal,
dapat berubah, pilihan.

L = Ya, that's true.

K = Dari sini bisa dibedakan juga antara kodrat
(terberi, dari sononya, dari Tuhan) dan bukan kodrat
(pilihan), yang di antara keduanya sering rancu dan
salah kaprah.

L = Iyalah, Indonesia ini negeri yang full of SALAH
KAPRAH. Segala macam di salah-kaprahkan, hmmm hmmm
hmmm...

K = KODRAT-PILIHAN adalah kodrat seorang manusia yang
jenis kelaminnya perempuan, memiliki VAGINA yang punya
potensi untuk kawin (proses pembuahan, senang2); RAHIM
yang berpotensi untuk mengandung; PAYUDARA (ukuran
se-tutup gelas atau se-melon, bukan isunya) yang
berpotensi untuk menyusui; SEL TELUR yang punya
potensi menjadi manusia baru ketika ketemu sperma;
proses MENSTRUASI saat sel telur gagal/tidak terjadi
pembuahan.

L = Memang ukuran payudara is NOT an issue for you and
for me, even though I also know that it is quite a big
issue for some people, hmmm hmmm hmmm...

K = Adalah kodrat seorang manusia yang berjenis
kelamin laki2 memiliki PENIS yang berpotensi untuk
kawin (ukurannya se-pipit atau se-garuda, bukan
isunya. Emang ada yang segagah itu? wheleh2….), SPERMA
yang potensial untuk jadi anak ketika ketemu sel
telur dan terjadi pembuahan.

L = Ukuran penis matters for some people yang
dibuktikan dengan larisnya Mak Erot dan para
penerusnya, hmmm hmmm hmmm...

K = Adalah pilihan buat perempuan untuk kawin atau
tidak kawin (apalagi menikah/tidak menikah);
mengandung/tidak mengandung; menyusui/tidak menyusui;
punya anak/tidak punya anak, punya anak dengan
mempertemukan sel telur dan sperma dengan cara kawin,
atau inseminasi, proses bayi tabung.

L = Ya, tapi Indonesia ini kan negeri yang full of
SALAH KAPRAH. Katanya semua wanita HARUS menikah, dan
HARUS punya anak. Kalau cuma kawin aja, dan tidak
menikah nanti Allah gimana gituh, hmmm hmmm hmmm...

K = Adalah pilihan buat laki2 untuk kawin/tidak kawin
atau menikah/tidak menikah; punya anak/tidak punya
anak, punya anak secara natural atau inseminasi
buatan.

L = Hmmm... kalau ini lebih umumlah. Laki2 itu umumnya
very easy buat kawin. Kawin aja, hmmm hmmm hmmm...
Kawin (fucking) is a natural process, in my opinion,
dan TIDAK memerlukan segala ridho dari kanan kiri yang
merupakan bentukan budaya doang dan TIDAK natural.
Yang natural is fucking thok. On the other hand,
inseminasi buatan for pria itu yang gimana yah ?

K = Dan rupanya Tuhan yang mahakreatif dan antik itu
suka juga menciptakan perkecualian2, yang lain dari
yang lain. ada manusia yang berkelamin ganda, ada
yang berkelamin laki2 tapi berorientasi perempuan
(waria), ada perempuan atau laki2 yang mandul (tidak
bersel telur, tidak bersperma), dsb.

Dan untuk itu, Tuhan yang siap berkomunikasi dengan
siapa saja dan maha demokratis itu juga siap untuk
diajak bernegosiasi. Dorce yang memutuskan untuk
operasi kelamin itu tentu telah melewati proses
komunikasi dan negosiasi sama Tuhan. Dan konsultasi
sama Gus Dur juga, sih (coba konsultasinya sama MUI,
pasti nggak bakalan jadi, karena dalam fatwanya, waria
adalah semacam manusia yang menyimpang yang harus
dibikin normal kembali).

L = Enak azzah MUI bikin fatwa tentang waria yang
musti dibikin "normal". Emangnya MUI itu waria, hmmm
hmmm hmmm...

K = Trus bagaimana dengan perempuan yang kawin sama
perempuan, laki2 yang kawin sama laki2? Lha,
kawin-tidak kawin saja pilihan masing2 manusia,
kawinnya dengan siapa tentu adalah pilihan “banget”
juga. Memilih kawin ada konsekuensinya. Tidak kawin
juga ada konsekuensinya. Kawinnya dengan siapa, ada
konsekuensinya masing2 pula. Setiap pilihan dalam
hidup ini selalu mengandung konsekuensi, bukan?

L = Ya, semua hal memiliki konsekwensi. Ada PILIHAN,
dan setiap pilihan memiliki KONSEKWENSI. Kalo sukanya
fucking sama sesama wanita, ya fucking aja, so what
gitu lho ! Kalo sukanya fucking sama sesama pria, ya
fucking aja. As long as alat2 cinta yang digunakan
merupakan milik dhewe, ya orang lain mbok ya nonton
azzah, itupun kalo diperbolehkan, hmmm hmmm hmmm...

K = SEX-GENDER: Seorang manusia yang berkelamin
perempuan, jendernya (konstruksi sosial yang
dilekatkan kepadanya) biasanya: lemah, tidak atau
kurang rasional, gampang menangis, suka memasak,
pintar merawat bayi, suka belanja, dsb.

L = Ya, itu kan STEREOTYPE doang. Secara sosial
dikonstruksikan seperti itu walaupun benernya BANYAK
juga wanita yang lebih kuat dari laki2, hmmm hmmm
hmmm...

K = Seorang manusia berkelamin laki2, jendernya
biasanya: kuat, rasional, pantang menangis, pantang
ke dapur, tidak ahli merawat bayi atau malah tabu,
bukan tukang belanja, dsb.

L = Ya, stereotype juga. Cappe deh !!

K = Padahal, setiap potensi yang tidak ada hubungannya
dengan kodrat, dapat muncul di kedua jenis kelamin.
tidak membedakan jenis kelamin. Ada laki2 yang lemah,
tidak rasional, cengeng, hobi masak, ahli merawat bayi
(apalagi kalo memang profesinya perawat), maniak
belanja. Begitu juga sebaliknya, ada perempuan yang
kuat, sangat rasional, jarang menangis, tidak suka
masak, tidak pengen merawat bayi, males belanja.

L = Ya, sedikit demi sedikit kita BELAJAR bahwa segala
stereotypes itu omong kosong. Konstruksi sosial dari
jaman jahilliyah yang, maybe, masih dipertahankan oleh
sekelompok aliran agama dan tradisi tapi sudah mulai
dibuang jauh2 oleh manusia2 yang ELING bahwa kita
sudah hidup di masa Post Modern.

K = Sex tidak bisa dipertukarkan karena memang sudah
dari sononya, gender (peran) bisa saling dipertukarkan
karena ini masalah pilihan, dan sangat bisa berubah
oleh perkembangan zaman.

L = That's what I have been saying sampe sekarang.
Kalo udah bosen MAEN PERAN sebagai wanita yang gimana
gituh, then you COULD change roles sebagai wanita yang
berbeda. Begitu pula dengan pria. Kalo biasanya di
atas, sekarang bisa di bawah. Kalo biasanya di bawah,
sekarang bisa di atas. So what gitu lho !

K = Bias jender: Sederhananya, perspektif yang tidak
melek jender, yang merancukan antara sex dan gender,
antara kodrat dan pilihan hidup. Contoh: pendapat/
pandangan yang meyakini bahwa laki2 adalah pencari
nafkah utama dan perempuan adalah ibu rumah tangga
(“yang baik”).

L = Ya, itu pengetian BIAS GENDER, pandangan yang BIAS
karena konstruksi sosial.

K = Pen-jender-an ini jelas merugikan kedua jenis
kelamin, baik perempuan maupun laki2. Suami yang tidak
bekerja (bukan karena malas, tapi karena
keterbatasannya) , atau berpenghasilan lebih sedikit
dari isterinya, menjadi sangat potensial untuk merasa
tertekan atau malu karena pandangan yang berkembang
di masyarakat hasil konstruksi sosial adalah bahwa
laki2 merupakan pencari nafkah utama. Bahkan yang
merasa malu bisa jadi bukan hanya si suami, melainkan
juga si isteri, mertuanya, … karena konstruksi sosial
yang kurang adil ini telah mengakar di setiap kepala.

L = Ya, biasalah. Masyarakat Indonesia MASIH memiliki
pandangan seperti itu which is pandangan only. Karena
pandangan, berarti BISA DIUBAH. Bisa diubah juga kalo
mau, hmmm hmmm hmmm...

K = Sebaliknya, seorang isteri, dulu, dituntut untuk
menjadi ibu rumah tangga yang baik, karena masalah
kebutuhan materi sudah dicukupi oleh sang suami yang
adalah pencari nafkah utama. Sesuai dengan
perkembangan zaman, juga seringkali karena masalah
tuntutan ekonomi, si isteri lalu bekerja juga,
berkarir juga. Masalahnya, tuntutan masyarakat, juga
si suami, seringkali tidak ikut berubah sesuai
perkembangan zaman. Jadinya, sang isteri yang juga
bekerja mencari nafkah, masih juga dituntut menjadi
ibu rumah tangga “yang baik”, harus berperan ganda,
mencari duit sekaligus mengurusi rumah tangga
sepenuhnya: memasak untuk keluarga, melayani suami dan
anak, …. Nah, begini ini yang disebut diskriminasi
jender.

L = Ya, itu contoh dari DISKRIMINASI JENDER yang,
biasanya menggunakan berbagai Belief Systems juga
untuk MEMAKSAKAN diri. Si istri harus dicekokkin bahwa
Allah mencintai wanita yang gimana gituh supaya
akhirnya si istri mau MENERIMA NASIB melayani
semuanya. Menjadi budak for all. Allah mencintai
wanita yang mau menghambakan dirinya kepada kaum pria,
blah blah blah... says the jahilliyah belief system
yang sadly to say masih dipake sampe sekarang.

K = Yang tidak diskriminatif adalah, jika kedua
suami-isteri memiliki dan menjalani konsep berbagi
yang adil, termasuk pekerjaan rumah tangga (kerja
domestik).

L = Ya, mereka yang TERCERAHKAN sudah mau
mempraktekkan hal itu. Mereka yang masih takut2 kalo
nanti Allah marah2, masih bertahan menggunakan the
primitive belief system yang mengatakan bahwa wanita
harus melayani semuanya, cappe dehh !!

K = Dulu ada istilah kesetaraan jender (gender
equality), istilah yang muncul belakangan: keadilan
jender (gender justice).

L = Gender Justice is part of JUSTICE FOR ALL.

K = Lalu, apa itu diskriminasi terhadap perempuan?
Diskriminasi terhadap perempuan adalah diskriminasi
terhadap sex perempuan, atas manusia yang berjenis
kelamin perempuan.

L = Sure, then ?

K = Memangnya tidak ada diskriminasi terhadap laki2?
Ada, tetapi sama sekali tidak separah yang terjadi
pada perempuan, karena sistem yang masih juga dominan
di dunia kita ini, di zaman ini; tidak di amerika,
tidak di indonesia, dalam kadar berbeda, adalah sistem
patriakal (patriach, patriarchist) . Sehingga
perjuangan perempuan untuk mendapatkan keadilan jauh
jauh lebih berat ketimbang laki2.

Dan meperjuangkan keadilan bagi perempuan adalah
perjuangan untuk umat manusia, untuk kesejahteraan
bersama, perempuan dan laki2, karena manusia dengan
jenis kelamin yang satu harus hidup bersama dengan
jenis kelamin yang lain di dunia ini. Sebuah
perjuangan kemanusiaan yang universal, baik untuk
manusia dengan seksualitas perempuan maupun manusia
dengan seksualitas laki2. Karena itu, saya percaya,
bahwa spiritualitas sangat berhubungan dengan
seksualitas!

L = Sure, nothing comes freely on a silver plate.
Selamat berjuang saudariku, merdeka !

Merdeka !

+++

[Leonardo Rimba adalah seorang praktisi Psikologi
Transpersonal. Bersama Audifax, Leo menulis buku
"Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008). Diskusi dengan
Leo bisa dilakukan di Milis SI; to join just click:
<http://groups. yahoo.com/ group/spiritual- indonesia>.
Anybody is welcomed to join.]

Senin, 05 Mei 2008

Lelah......

Keheningan suasana membuatku semakin panik, aku tak menemukan hadirnya. Aku tak menemukan hangatnya suasana seperti sebelumnya. Hanya ketegangan yang terjadi dan menjadikanku sebagai seorang yang payah. Aku makin terbodohi dengan keadaan. Aku makin terhakimi dengan suasana menjemukan dan melelahkan.


Aku semakin berjarak dengannya, karena suatu permasalahan yang seharusnya memang bisa untuk dibicarakan. Namun ia selalu mengelak. Apakah aku salah mempertanyakan pertanggungjawaban yang aku percayakan kepadanya? Mengapa selalu jarak yang tercipta ketika hal ini terjadi? Padahal sebelumnya kita tanpa jarak. Sangat dekat, lebih dekat dari bayanganku sendiri. Ia begitu sempurna dalam segalanya. Ia sangat sempurna ketika membahagiakan, pun menghancurkanku. Apakah karna aku berlebihan dalam memberikan cintaku padanya? Mungkin. Namun aku memang tidak dapat berkutik ketika harus berhadapan dengannya. Apakah aku hanya dimanfaatkan? Mungkin. Karna yang aku rasa demikian. Tapi mudah-mudahan ini hanyalah pikiran negatifku sesaat. Dan mudah-mudahan aku bisa menghandle pikiran burukku ini.


Berbagai macam permasalahan yang kita temui sekarang, yang berujung pada ada dan tidaknya uang. Dan aku lagi yang harus mengalah. Mengapa?? Apakah karna aku yang seharusnya bertanggung jawab atas hubungan ini? Mengapa harus aku? Mengapa hanya aku saja? Mengapa dia seakan-akan sama sekali tidak ikut terlibat dalam hal ini? Aku heran... Aku bingung dengan pikiranku sendiri. Sungguh, aku rapuh. Aku butuh suasana untuk sedikit ‘berlibur’, namun tetap saja tiada bisa aku lakukan. Pikiranku selalu mengarah padanya dan tak bisa pergi, apalagi ‘berlibur’. Aku sungguh tersiksa dengan keadaan tidak sehat ini. Akhirnya aku mengatakan perasaanku ini tidak sehat. Namun aku sendiri tidak tahu apa obatnya. Aku seperti terpasung dalam perasaan ini. Terpenjara dalam kisah cintaku, tanpa dapat aku sedikit saja mencuri-curi waktu untuk mengalihkan perasaan terpenjaraku ini.


Aku merasa semuanya berantakan. Tidak seperti yang aku rencanakan sebelumnya. Apakah ini ada campur tangan Tuhan? Benarkah? Benarkah Tuhan ikut campur dalam hubunganku dengannya? Mungkin. Karna Dia yang telah mempertemukanku dengannya. Dia yang telah menjadikan perasaanku makin lama makin membesar. Entah, kini yang aku rasakan, apakah ini suatu cinta, sayang, nafsu, keposesifan, otoriter, atau apa, aku makin kabur dengan apa yang aku rasakan. Aku tidak yakin lagi dengan rasa cinta yang aku miliki. Aku merasa kabur dan tidak dapat merasakan indahnya cinta itu lagi. Amarah yang kini menguasai perasaanku. Kecemburuan yang membabi buta yang kini aku sadar rasa itu telah menaungiku. Kecurigaan yang berlebihan, yang sepertinya selalu aku alamatkan kepadanya, dan akhirnya membuahkan sebuah pertengkaran besar.


Aku lelah dengan semuanya. Sungguh sangat lelah dan tidak lagi dapat aku rasakan betapa besar rasa cintaku padanya. Yang aku rasakan hanya kecurigaan, hingga menjadikanku sebagai korban dari perasaanku ini. Mengapa??!! Ya.... Karna aku begitu merasa terombang-ambing, dan akhirnya aku tidak dapat melakukan apa-apa. Pekerjaanku amburadul, semuanya berantakan. Aku hanya menjadi korban dari rasa cintaku yang begitu besar, mungkin nanti ketika rasa cinta itu hilang, aku akan menjadi gila. Mungkin saja.... Namun, apakah itu yang diharapkan olehnya? Apakah dia akan meninggalkanku? Sungguh aku lelah!!! Ingin sekali aku keluar dari lingkaran setan ini. Namun tiada satupun pintu yang terbuka yang mengizinkanku untuk pergi. Aku hanya terpasung oleh keadaan, dan tidak akan bisa keluar dari lingkaran setan itu, kecuali ada kekuatan yang membantuku......


Minggu, 04 Mei 2008

Kebodohankukah ini??!!!!

Aku gerah dengan kejadian seperti ini... Aku selalu geram dengan peristiwa yang berulang kali terjadi.. sebuah kesalahpahaman... ya... akhirnya aku tahu bahwa ini adalah sebuah kesalahpahaman....
Aku sudah sangat sering membuat dirinya tersakiti... tertekan dengan sikapku, yang terlalu menjadikannya seolah-olah robot yang harus aku kendalikan. Aku lupa, bahwa dia juga memiliki privacy yang harus aku hargai. Aku lupa, bahwa aku seharusnya mengerti atas keterbatasannya sekarang. Aku lupa, bahwa aku tidak seharusnya membuatnya seperti ini. Tertekan karena aku, karena pasangannya sendiri, karena aku yang terlalu curiga dengan apa yang ia lakukan.
Sungguh, aku bukan tanpa alasan bertingkah seperti ini. Aku bukan tanpa sebab, mengapa aku bersikap demikian. Aku hanya ingin dia tidak sedih. Aku hanya ingin menjadikannya mutiara setelah sekian lama terkungkung dalam cangkang kerang. Namun apa jadinya??!! Akulah yang dianggapnya sebagai cangkang kerang itu. Akulah yang dianggap membuatnya terpuruk dan tanpa arah. Akulah pelakunya... yang menjadikannya sebagai korban....
Mengapa??!! Mengapa harus aku??!! Mengapa harus aku yang menjadi pelaku??!! Justru aku yang semula tak ingin dia menjadi korban... Mengapa justru aku yang menjadi tertuduh??!!

Aku semula hanya berusaha untuk mencukupinya.. Menjadikan ia lebih bersemangat dari biasanya... Menyediakan apa yang ia butuhkan sekarang. Jujur, aku berusaha itu mati-matian, HANYA UNTUK DIA!!! Tapi kadang dia tidak mengindahkan apa yang aku perbuat.... Kadang-kadang dia hanya membuang hal itu, tanpa memperhitungkan segalanya... Dan aku harus selalu mengerti apa yang ia perbuat... Sungguh!! Aku sama sekali tidak mengerti mengapa aku yang menjadi tertuduh sekarang??! Apakah hanya emosinya yang sedang labil, hingga menuduhku seperti ini???!!

Tuhan, aku bukan orang jahat yang menjadikannya robot. Aku hanya melakukan 2 hal untuknya. Mencintai dan Membahagiakannya. Itu saja Tuhan...... Aku hanya ingin dia tahu, bahwa aku melakukan ini untuknya... Untuk kehidupannya.... Dan tolong jangan diganggu gugat.... Aku mendengar keluh kesah tentang keluarganya.... Otomatis aku menanyakan, hal apa yang sebenarnya terjadi. Aku tahu, bukan sepenuhnya dia salah. Namun aku juga memohonkan, bahwa seharusnya dia mengambil sikap dengan apa yang terjadi. Tidak hanya ada di mulut, tapi tidak dilakukan.... Dia meminta saran dariku, apa yang harus dia lakukan. Aku pun berpikir seratus kali ketika aku harus menyarankannya untuk segera pindah atau paling tidak dia bersamaku sekarang. Namun jawaban yang aku dapatkan..... TIDAK!!!! Dia tetap memaksakan untuk hidup di tempat itu, dengan segala kekesalan dan keterpurukan perasannya... Sekarang, siapa yang tidak terima???!! Dia selalu mengeluhkesahkan semuanya kepadaku.... Bagi orang normal sekalipun, tidak akan bisa meneriman hal seperti ini ditimpakan pada pasangannya....

Dan aku hanya ingin menjadikannya mutiara..... Bukan sebagai ubur-ubur yang bisanya hanya membuat orang terluka!!!! Aku hanya ingin menjadikannya terlihat indah dengan segala kebahagiaan yang aku berikan untuknya.... Namun mengapa justru hal itu yang membuatnya jadi menjaga jarak padaku???!!! MENGAPA Tuhan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Aku sungguh tidak terima dalam hal ini. Dan ingin sekali aku memprotes keadaan ini!!! Namun apa yang aku punya???!!! Aku bukan siapa-siapa yang bisa mengubah segala keadaan menjadi membaik dalam waktu yang relatif singkat!!!! Dan aku sungguh memberontak di sini!!! Aku menjadi bodoh di sini, tidak mampu untuk berpikir lagi, apakah ini kebodohanku, ataukah memang takdir yang harus aku terima??!!!! FUCK!!!!


Rabu, 23 April 2008

Tuduhan Terhadapku.......??!!

Jam menunjukkan pukul 15.20, di mana aku sedang mengutak-atik laptopku yang kemasukan simcard Gevy, angkatan 2005. Ia bermaksud untuk mengcopy lagu Wonder Womannya Mulan Jameela. Di tengah-tengah kepanikanku, telepon berdering, Devil.. Aku meminta tolong Boyo untuk mengangkat telepon itu, karna aku memang sedang tidak bisa menggunakan lebih dari dua tangan untuk mengerjakaan beberapa hal. Bisa dibilang aku sibuk, di samping aku memang ketakutan simcard Gevy tidak bisa keluar lagi dari laptopku.

Sejenak Boyo ngobrol dengan Devil, dan membiarkan aku sibuk dengan simcard Gevy dan laptopku. Dan ketika simcard itu bisa keluar, aku pun mengalihkan konsentrasiku ke percakapan antara aku dengan Devil. Aku kaget bukan main, kenapa dia tiba-tiba mengarahkan kemarahannya terhadapku?! Kenapa tiba-tiba aku kena damprat, setelah aku tahu permasalahan apa yang ia tumpahkan kepadaku?! Permasalahan yang sebenarnya tidak perlu untuk dialamatkan kepadaku. Permasalahan yang seharusnya ia bisa pecahkan sendiri, karna hal itu memang menyangkut beberapa pilihan-pilihan hidupnya.

Kenapa harus aku??! Kenapa dia (aku anggap) sekarang SOK TAHU tentang apa yang aku rasakan?! Tentang apa yang aku lakukan?!! Tentang apa yang keluar dari bahasa verbalku yang sebenarnya berbeda dengan perasaanku?!!! Sungguh, dia sungguh berbeda, dan aku sama sekali tidak bisa mengerti dia ketika dia menuduhkan hal yang SALAH terhadapku. Dia bilang sekarang bingung berhadapan dengan seseorang yang ia anggap sebagai teman, yakni aku??!! Terus dia anggap apa selama ini??! Aku berpikiran bahwa dia adalah seseorang yang sangat complicated dengan pemikiran-pemikirannya sendiri. Dan jujur, aku merasa menjadi korban atas pemikirannya yang aneh. Mungkin bukan hanya dia, dan aku pastinya merasa tidak senyaman sebelumnya. Tuduhan yang ia alamatkan kepadaku membuatku sakit hati, dan itu aku tahu, akan sangat lama aku menemukan obatnya.

Aku menceritakan hal ini pada Matahariku, ia menyarankanku untuk bersikap diam. Dan memang, aku akan melakukan hal itu. Aku akan melakukan hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Mungkin akan lebih baik demikian, setelah aku berpikir untuk tidak akan mengutak atik kehidupannya, sebelum ia membuka sendiri pintu yang telah ia kunci dan kunci itu hilang.

Kalau dia merasa kecewa, aku lebih lebih lagi kecewa, karna ia menuduhkan hal yang tidak aku lakukan. Aku merasa terpojokkan dan teraniaya dengan apa yang ia lakukan. Dan sekarang, aku MASA BODOH dengannya!!!!!!!!! Aku memang sangat kecewa dan sakit hati.......


Buat temanku yang sedang bingung tentangku, dan kebingungan itu menjadikan kau tidak mengenalku lagi, aku minta maaf. Dan yang jelas aku bukan SETAN PEMBAJAK hidupmu yang sering kau jumpai selama ini.... Itu saja....

DAMN!!! FUCK!!!!

Selasa, 22 April 2008

Tulisan 3 Maret 2008, PuBbyBuNnieGoesToMarried

Sebatang rokok aku hidupkan, saat ini pikiran’ku tertuju pada kehidupan masa depan’ku.. Sebuah kehidupan yg bahagia, sederhana tapi penuh kebahagiaan&cinta kekeluargaan. Itu salah satu harapan’ku untuk hidup dengan pasangan’ku nanti Mmm.. ga terlihat rumit namun asyik, ketika sang Istri&anak menunggu “Suami” pulang di depan pintu.. menyambut dengan kecupan hangat dan dengan senyuman yg berseri.. Membuatkan teh hangat&sarapan pagi, itu sudah jadi kewajiban seorang Istri Dimana melayani seorang “Suami” yg di Cintainya Wah..wah... keluarga yg bahagia .. Ketika kita bisa menciptakan satu keluarga utuh yg bahagia

Menjadi seorang Istri sekaligus menjadi seorang Ibu dari anak-anak , sungguh cita-cita yg sangat mulia bagi’ku Ingin sekali aku ciptakan suatu kedamaian dan kenyamanan dalam keluarga’ku nanti.. Menjadi Istri yg baik bagi “Suami”,dan menjadi Ibu yg teladan bagi anak-anak ... Ya Tuhan, apakah impian’ku ini dapat terwujud ?? Ya hanya rencanamulah yg terbaik Tapi hamba hanya’lah Manusia biasa yg hanya bisa berdoa dan berharap bahwa suatu saat nanti dapat merasakan&menjalani suatu keluarga yg hamba harapkan&impikan selama ini amin ...


Ketika aku tertuju pada masa depan’ku, terlintas aku hanya bisa terdiam dan melihat semuanya ada di depan mata, namun sangat sulit sekali buat aku raih.. Memiliki suatu keluarga, yg benar-benar dikatakan keluarga tidak’lah mudah.. Dan suatu cita-cita yg tidak’lah gampang buat diraih, butuh kesabaran dan kemantapan hati untuk menyerahkan diri atau mengabdikan diri kepada keluarga.. Sebuah perjalanan yg sangat panjang untuk mencapai semuanya itu,tanpa mengenal lelah dan pantang menyerah. Ya kata pepatah blg “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian “ . Begitu besar pengorbanan untuk menjadi/membentuk suatu keluarga yg benar-benar bahagia

Dapat menerima kelebihan&kekurangan masing-masing pasangan  itu sudah menjadi suatu kewajiban dalam membina suatu hubungan,dimana nantinya akan menjadi bekal buat kedepannya.. Bekal untuk membentuk suatu keluarga yg bahagia  Huh,begitu susahnya menjadi keluarga yang benar-benar dikatakan sebagai Keluarga yg BAHAGIA  Ya apa’pun susahnya itu, kita harus jalani dengan sabar.. Bilamana kita akan membina suatu hubungan masa depan dengan pasangan kita  .. Begitu jg dengan aku, untuk saat ini sedang melewati tahap-tahap yg mungkin sangat menjenuhkan untuk membina suatu hubungan,tapi dengan kesabaran yg lebih bisa teratasi  Thank”s God ... Ini semua atas kuasa-Mu ... Yg jelas impian’ku dengan pasangan’ku tidak akan pernah berubah yaitu : Membangun rumah tangga yg bahagia  Amin ...


Sabar saja ya Yank
Kita lewati semuanya ini.. Jangan cepat MENYERAH dalam hal apa’pun,Tuhan pasti kasih jalan koq Tetap OPTIMIS dengan rencana-rencana/Impian2 kita untuk membina suatu keluarga yang utuh dan bahagia untuk saat ini hubungan kita memang masih di ambang pintu,tapi ini belum apa2 Belum mulai... Justru kita harus banyak belajar hal apa’pun mulai dari sekarang kita memulai hubungan Y buat bekal di hari tua,buat rumah tangga kita nanti (keluarga) kita nanti ... Ujian-ujian yg selama ini kita hadapi masih belum ada apa-apanya Yank di bandingkan kalo nanti kita sudah jadi KELUARGA,hehe ... Walaupun secara batin kita sudah jadi KELUARGA, tapi secara manusiawi kita masih ada yg kurang (ga tw bahasanya apa) hehe ... tentunya kamu tahu sendiri apa itu yg masih kurang.. Tapi tolong Yank, jgn dijadiin suatu beban anggap saja buat SEMANGAT kita ngejalanin hidup Semakin SEMANGAT,semakin cepat pula kita dapat,hehe ... Masih banyak yang kita benahi dalam hubungan kita,mulai dari keEgoisan,Keras Kepala,dll .. Dan kita harus bisa mengatasi semua itu,kalau kita pengen menjalin suatu keluarga yg BAHAGIA Jgn InsyaALLAH ... Tapi, kita harus atasin itu hehe..(maksa bgt) ..

Sabtu, 19 April 2008

Pernikahanku....

19 April 2008
Aku kini berhadapan dengan masa depanku. Masa depanku yang tergantung hanya padaku untuk menjemputnya atau tidak. Aku mengibaratkannya dengan sebuah puncak Jayawijaya yang mungkin terjal dan aku harus mendakinya untuk mendapatkan kepuasan tersendiri. Aku mungkin belum pernah membayangkan puncak itu sebelumnya, mendaki gunungpun belum pernah. Namun aku hanya berpikir tentangnya, seperti saat ini aku masih berada di bawah dan belum mengerti apa-apa tentang pengalaman itu.

Ya... sebuah PERNIKAHAN yang aku bayangkan saat ini... Sebuah ikatan suci yang aku tambatkan kepadanya... Kepada Matahariku, semangatku... Kepada calon pasanganku yang mengharapkanku ada untuknya. Sebuah lembaran baru kehidupanku yang hanya akan aku jalani bersamanya, di gubuk kami yang sederhana, dengan anak-anak kami yang menghiasi hidup kami dengan canda. Sungguh, itu sebuah kepuasan tersendiri yang sampai saat ini, sampai detik ini terbayang...

Kini yang aku jalani, adalah perjuangan yang cukup berat menurutku. Aku harus menyelesaikan tugas akhirku, yang membutuhkan kekuatan ekstra dari tubuh dan pikiranku. Kenapa?? Karna di samping aku menyelesaikan tugas akhirku, pikiranku masih harus berkutat tentang kehidupannya. Kehidupan seseorang yang nanti akan menjadi pendampingku. Beberapa hari setelah aku pulang dari Yogyakarta, aku merasa menjadi seseorang yang 'hilang'. Bayangkan..... Dua bulan lebih aku bersamanya, dan saat ini aku harus tanpanya. Dua bulan lebih aku menikmati pahit getirnya hidup dan saat ini aku harus menjalani kehidupanku sendiri. Ternyata, betapa lemahnya aku saat ini. Betapa reot-nya ragaku karna hampanya jiwaku tanpa hadirnya...... Dan aku harus sesegera mungkin mengerjakan tugas akhirku hingga aku mencapai targetku untuk lulus di bulan Juni/Juli dan wisuda di bulang Agustus tahun ini.

Waw!! Aku berbicara tentang ini dengan beberapa kawan. Dan komentar yang aku dapatkan tetaplah sama. Aku tidak harus berlari dan menjadikan hal ini beban berat. Karna ketika aku berada pada posisi yang sekarang aku jalani, itu karna Tuhan. Karna Dia tahu aku bisa melaluinya, menjalani semuanya. Tuhan tahu bahwa aku bisa mencapai targetku di tahun ini.... Lulus..... dan bekerja sesuai dengan apa yang aku inginkan. Hingga aku mendapatkan penghasilan yang lebih layak untuk menghidupi keluargaku kelak.

Berbicara tentang rencana pernikahanku tahun depan dengannya, mungkin sudah terdengar sampai ke telinga beberapa kawanku. Karena mereka selalu mempertanyakan hal itu kepadaku ketika kami tak sengaja bertemu. Jujur aku kaget sekaligus menjadikan hal ini sebagai tanggung jawab atas pemikiranku. Dan aku harus merealisasikannya.

Berbicara tentang pernikahanku tahun depan dengannya, bagi kawan-kawanku yang tahu tentangku mungkin akan mencibir dan meragukan rencanaku ini. Karna bagi mereka ini tidaklah mungkin! Karna memang akan terbentur beberapa faktor yang menghambat jalannya rencanaku. Tapi aku tetap percaya, Tuhan akan mengabulkan rencana baik setiap hamba-Nya. Aku percaya, rencana pernikahan yang aku pikirkan sejak tahun lalu, adalah rencana mulia. Dan aku yakin Tuhan akan melancarkan rencanaku ini, meski aku akan melalui beberapa rintangan yang cukup melelahkanku ataupun dia.

Yah....
Tidak aku pungkiri, bahwa hal ini memang akan menguras tenaga dan pikiranku. Dia pun tahu itu. Namun dia selalu meyakinkanku, bahwa kami akan segera MENIKAH dan memiliki anak seperti yang kami impi-impikan sejak tahun lalu, sejak kami mengikat satu komitmen untuk bersama.... 9 Februari 2007....
Sebuah momen yang aku sadar, bahwa aku harus lebih bertanggung jawab atas pilihanku. Atas jalanku untuk hidup bersamanya. Dan aku telah berpikir panjang untuk itu, walau mungkin beberapa kawan mencemooh.

Aku hanya bisa berdoa dan memohon, semuanya akan baik-baik saja. Everything is under control.... Bukan begitu kawan??!

Perjalanan II

10 Maret 2008

Aku masih bisa bersyukur, dengan keadaanku yang serba terbatas, masih ada pertolongan dari-Nya. Aku diizinkan untuk menginap di tempat Marisha, teman baikku di SMU. Dan aku sengaja disediakan kamar khusus. Bersama matahariku, bersama cintaku, bersama semangatku, akhirnya aku memutuskan untuk menerima tawaran itu. Walaupun dalam hati, aku masih merasa tidak enak, dan ingin membayar uang sewa kamar itu selama 1 bulan. Marisha menolaknya, dan aku tidak bisa berkutik, karena kebaikannya. Aku hanya berusaha untuk bisa mengimbangi kebaikannya itu, namun selalu saja gagal. Marisha selalu menolak tawaranku, dalam apapun. Yaaahhh.... aku bisa apa...

11 Maret 2008
Aku melanjutkan perjalananku, untuk lebih mengetahui siapa itu FTM, dengan berinteraksi lebih lanjut dengan subjek penelitianku. Abang. Ya, aku mengirim SMS kepadanya. Dan beliau menyetujui untuk bertemu denganku, hari ini pukul 10.00 di Mall Malioboro Yogyakarta. Dan ketika kutemui, beliau menyempatkan untuk bermain fun game lt.3 Malioboro Mall. Aku pun menungguinya, menyempatkan untuk melakukan observasi partisipant dengannya. Dia begitu seperti anak kecil yang selalu memanfaatkan kesempatan untuk bermain. Menghabiskan waktu untuk mengeluarkan penat kerjanya. Begitu cara beliau menikmati.
Abang, begitu aku memanggilnya, menyediakan waktu untuk sharing denganku. Mengenai perjalanan hidupnya menjadi seorang FTM, aku mendengarkan dan mencerna baik-baik apa yang beliau ucapkan. Apa yang beliau ungkapkan, mengenai pendapat-pendapatnya, mengenai cerita hidupnya sekarang bersama pasanga-pasangannya, mengenai kebiasaannya, mengenai hal yang paling pribadipun, beliau berani ungkapkan secara jujur, tanpa pagar sekalipun. Secara pribadi, aku salut terhadap kepribadiannya. Beliau begitu supel dalam lingkungannya, hingga dari golongan bawah sampai ataspun, beliau bisa tembus. Maksudku, dari kalangan gerilya, sampai pada penguasa papan atas, beliau bisa jelajahi. Waw!! Sungguh, aku begitu terperangah mendengar cerita kehidupannya yang dapat aku bilang itu sangatlah CERDAS!!!

Beliau patut untuk dijadikan panutan. Bagaimana beliau mengajarkan untuk selalu bergerak dari bawah, dalam hal apapun, untuk mencapai keberhasilan yang tentu saja sangat memuaskan. Tentang bagaimana ia dapat menghidupi lebih dari 1000 anak asuhnya. Sungguh, aku masih sangat amat sangat terperangah mendengar apa yang dipaparkannya.
Hingga selesai sesi sharing, aku masih sengaja merekam apa yang kita bicarakan. Untuk mengingatkanku tentang hal apa saja yang beliau bicarakan. Untuk keperluan pengolahan data nanti. Dan beliau tidak berkeberatan.

Sepulanku dari proses sharing, aku, bersama cintaku, bersama matahariku, bersama semangatku, melanjutkan perjalanan untuk memutari wilayah Malioboro, bercanda, dengan kebiasaanku yang menggoda keindahan.
Si Penjual Teh..... ya, aku menemukan sebuah keindahan di sana. Menemukan beberapa warna indah dunia ketika aku menemuinya. Dan tentu saja, atas persetujuan cintaku, semangatku, matahariku. Dan ia pun juga menyebutnya begitu.... SEBUAH KEINDAHAN..... =)


13 Maret 2008
Aku memutuskan untuk pulang ke Solo, dengan maksud melepas kangen pada keluargaku di sana. Bulek, budhe, dian, dan segenap kerinduan kulepaskan untuk berlama-lama di sana. Namun aku akhirnya aku pun harus menetapkan jadwal, besok aku harus pergi ke Semarang, merayakan ulang tahun cintaku, semangatku, Matahariku..... Yah.... 15 Maret!!! Ia akan berulangtahun ke 22.
Aku tidak mempersiapkan sesuatu yang khusus untuk ulang tahunnya. Karena keterbatasanku, dan kutahu, ia pun menyadarinya... dan aku mencintainya karna itu... ia tidak menuntut banyak dariku, hanya aku harus bertanggungjawab atas komitmen yang sudah kita buat.....

14 Maret 2008
Aku ke Semarang.... Untuk memenuhi janjiku, merayakan ulang tahun Matahariku, yang ke-22 tahun. Aku mencintainya, lebih dari diriku sendiri. Aku menjaganya, menjaga cintanya, seperti aku menjaga diriku sendiri, dan aku tidak ingin kehilangan satu kesempatan berharga sedikitpun untuk membahagiakannya. Begitu pula dengan kesempatan ulang tahunnya kali ini. Aku tidak ingin mengecewakannya. Dan aku selalu ingin berada di sampingnya, ketika sebuah masalah, kebahagiaan, permasalahan menimpanya. Ini saat yang tepat, ketika aku menjadi bagian dari kebahagiaan di hari Ulang Tahunnya.

15 Maret 2008
Tepat pukul 00.00 aku menyambut hari bahagianya. Sengaja aku tidak tidur, karena aku ingin menjadi orang pertama yang mengucapkan "Selamat Ulang Tahun". Ia telah terlelap ketika jam menunjukkan pukul 23.00
Ku matikan lampu, hanya dengan korek api aku menyambut hari ulang tahunnya. Sengaja kubangunkan dia, namun ia menolak untuk bangun. Ia memilih untuk tidur. Dan aku yang kepanasan, hanya menahan malu di depan temannya, Bondy... Hahaha....
Sungguh, ketika itu, perasaan maluku ada di ujung ubun-ubun. Namun aku hanya berusaha untuk menetralkan suasana.
Aku pun tertidur, di sampingnya, di samping Bondy, dengan segala kebahagiaan, dan kepuasan, karna aku telah menjadi orang pertama yang mengucapkan "Selamat Ulang Tahun" kepadanya. Suatu hal yang mungkin menurut orang sepele, namun aku mengagungkannya. Tidak setiap orang mendapatkan kesempatan seperti ini. DAn aku bangga mendapatkan kesempatan itu.

Pukul 09.00......
Riska, kekasih Bondy, telah tiba dari Jakarta. Entah aku tidak tahu, bagaimana perasaannya naik motor dari Bandara-PringKurung, Ungaran. Hahaha, mungkinkah pantatnya sakit?? Aku juga tidak tahu.... Hahahaha....

Pukul 10.00.....
Aku memutuskan untuk berangkat sekarang ke daerah Bandungan. Sebuah tempat penginapan yang kupikir amat sangat murah sekali jika dibandingkan dengan penginapan manapun di Kota Besar. Dengan modal 90 ribu, kami berlima bisa menginap di sana selama 1 hari. Penginapan yang lumayan santai, dengan fasilitas yang sangat memuaskan. Kami memutuskan untuk merayakan ulang tahun Matahariku di tempat itu. Kecil-kecilan memang, namun aku harap bisa membuat -paling tidak- matahariku menikmatinya.

Pukul 19.00
Aku sengaja meminta anak-anak mematikan lampu sejenak. Aku ingin paling tidak, jika dibilang kecil-kecilan memang iya, ada ceremonial kecil di hari Ulang Tahun Matahariku. Dengan Blackforest yang aku beli melalui Bondy, bersamaan ketika ia menjemput Riska dari bandara, aku menancapkan 22 lilin kecil di atasnya. Awalnya, Matahariku sempat menolak untuk diadakan ceremonial kecil-kecilan itu. Namun, aku bersikeras. Paling tidak, anak-anak yang ada di ruangan itu sadar, bahwa hari ini adalah hari bahagianya Matahariku, jadi jangan sekali-kali membuat Matahariku jadi redup dari sinarnya. Aku hanya ingin menciptakan suasana sedikit romantis di hari itu. Dan aku tidak mempedulikan apa yang orang lain katakan. Tujuanku hanya satu, yakni membahagiakan Matahariku... =)

Segala panjat doa aku ucapkan dalam keheningan sejenak waktu itu. Aku tak tahu, bagaimana perasaan Matahariku waktu itu. Yang jelas, walaupun sedikit, aku merasakan ada kebahagiaan di situ. Apalagi setelah ceremonial kecil-kecilan, kami
ngegames ala Manyun... Hahahahah.... Akhirnya aku bisa tertawa lagi, setelah sekian lama aku tidak menikmati acara-acara seperti itu dengan teman-teman SMUku. Dan aku menemukannya lagi.

Akhir 15 Maret 2008 aku tutup dengan ucapan "Selamat Ulang Tahun" lagi kepadanya... Kepada Matahariku... Kepada Cintaku... Kepada Semangatku.... Dan aku memeluknya dengan penuh kebahagiaan.... Karena aku memilikinya... Menjadi bagian penting dari kehidupannya.... Aku mencintainya.... T_T


16 Maret 2008
Aku bersama anak-anak akhirnya pergi ke pemancingan ikan. Di situ aku berharap dapat bertemu dengan orang-orang yang aku harapkan bisa bertemu ketika Matahariku merayakan ulang tahunnya. Namun hasilnya NIHIL, mereka telah memiliki kesibukannya sendiri. Aku merasakan sedikit kekecewaan yang dirasakan olehnya... oleh Cintaku, oleh Matahariku. Dan aku berusaha untuk membuatnya bersinar lagi... tidak lagi redup.... dan akhirnya kami pun menikmati acara kecil-kecilan itu.

Sorenya, aku kembali lagi ke Yogyakarta.... untuk melanjutkan aktivitasku di sini, menjemput impianku menjadi salah satu penulis skripsi fenomenal di fakultasku.......