Minggu, 29 Juni 2008

Mahasiswa Bermasalah??! Seperti apa definisinya??

Aku menulis blogs ini ketika pagi hari menjelang aku bertemu dengan Sang Harimau Kelaparan.... kira-kira pukul 05.00 aku menuliskan blogs ini.

Aku berada dalam sebuah keadaan yang membuatku merasa terhimpit dalam kekesalan, dan tak mungkin lagi terbendung. Aku meluapkan tangisanku tengah malam ini. Aku lelah... ketika terus menerus merasakan ketidakadilan. ...

Psikologi Manajemen... .
Entah bagaimana aku harus mengungkapkan, bahwa aku amat sangat terpukul ketika harus mengulang mata kuliah ini yang ke-4 kalinya di semester 10. Aku selalu dianggap gagal untuk melewati mata kuliah yang satu ini. Padahal aku merasa bahwa aku selalu taat aturan. Aku tidak pernah sedikitpun melawan komitmen dan kontrak belajar yang pernah disepakati bersama dengan dosen. Hm.... Sebuah pengalaman yang menurutku paling pahit selama 3 semester berturut-turut. Bayangkan!! 3 Semester berada pada kelas yang sama!! Hufh... Sungguh, aku lelah. Aku dianggap bodoh. Aku dianggap sebagai seorang mahasiswa yang bermasalah. Aku dianggap SAMA dengan mahasiswa lain yang tingkah lakunya lebih 'unorganized' daripada aku. Aku dianggap tidak pantas lulus dari Fakultas Psikologi, hanya karena aksi protesku terhadap dosen.

Hm....
Sungguh... Apa yang salah dalam diriku? Apa yang salah dalam hidupku? Sehingga aku selalu terperosok dalam lubang yang sama, lubang yang di dalamnya bersarang seekor harimau lapar dan singa kesepian yang seolah-olah berlomba-lomba untuk menyantap dagingku, merobek-robek dadaku, mengkoyak isi perutku, menghisap darahku ketika haus, mempermainkan kelaminku untuk mempermalukanku di depan umum. Atau yang lebih parahnya lagi, mereka sungguh senang apabila berhasil menelanjangiku di hadapan orang lain. Sungguh senang apabila ketika aku malu di saat aku telanjang.

Harimau lapar.....
Dia sama sekali tidak menghargai pendapatku, bahkan tidak menerima ketika aku mengajukan protesku atas ketidakadilan yang terjadi, tidak menerima itikad baikku apabila aku mengajukan alternative jalan lain yang kutempuh, ketika satu jalan terputus. Hm... Apa pantas dia disebut sebagai Dosen? Apa pantas dia disebut sebagai Psikolog? Apa pantas dia disebut Dosen Psikologi? Dia menyebutku sebagai mahasiswa bermasalah, yang disamakan dengan sebutan dia kepada salah satu mahasiswa yang notabene lebih tua dariku, yang kelakuannya lebih amburadul dariku. Hm.... Analisis macam apa itu???!!! Kalau dia mengatasnamakan Psikologi sebagai suatu hal untuk mengerti seseorang, apakah bisa disebut dia sebagai seseorang yang mengerti orang lain?!

Singa Kesepian....
Entah di mana teman seperjuagannya. ... Ataukah dia butuh teman angkatan lama dan akhirnya merealisasikan keinginannya dengan cara mempertahankanku di kelasnya? Hm... Sungguh irrasional alasan yang terucap ketika aku tidak lulus pada mata kuliah itu. Entah, apa yang harus aku lakukan lagi untuk keluar dari 'dunia' yang ia buat. Sungguh sangat menyiksa, dan aku benar-benar muak! Muak dengan Singa Kesepian yang menolak keberangkatanku menuju gerbang kelulusan!!!
UFh.....

Mereka berdua menuntut mahasiswa di kelasnya untuk patuh terhadap peraturan. Aku mematuhinya. Aku menuruti peraturan dan kontrak belajar yang kita buat. Namun apa?! Ketika ada keganjilan yang terjadi, aku mengajukan protes, Sang Harimau terlebih dahulu menerkamku dan memberikan ancaman ketika aku melakukan itu. Sang Harimau yang di mata mahasiswa lain adalah seorang Harimau yang Cantik, Berwibawa, Anggun.... Huhm... Buatku itu tidak ada sama sekali pada dirinya.... Di mataku ia adalah seorang Harimau LICIK yang berkedok kecantikan.. ..


Huwah!!!!
Mungkin ini sangat subjektif dalam penilaianku. Tapi aku hanya mencoba untuk mengungkapkan isi hatiku, tentang kekesalanku terhadap ritme yang terjadi. Ritme yang sungguh membuatku ingin muntah!

Hari ini, jumat 27 Juni 2008 pukul 10.30 aku membuat jadwal untuk menemui Sang Harimau. Ia memintaku untuk datang memberikan klarifikasi tentang protesku kemarin. Tentang seorang mahasiswa yang dengan santainya tidak masuk dan tidak ada surat izin sakit selama lebih dari 3x pertemuan, kenapa ia bisa ikut UAS? Hm... Sepertinya aku harus sedia tameng untuk menahan semua peluru yang ia tembakkan (atau hujan buatan yang keluar dari mulutnya? , berarti aku hanya harus siap sedia payung donk.... )


Yup...... Aku harus siap dengan semuanya, dan harus fokus!!
Teman..... Tolong aku..... Aku sudah lelah dengan hal ini

Ingin rasanya aku cepat-cepat lulus dari Fakultas Psikologi kita tercinta dan membuktikan pada Sang Harimau Lapar itu, bahwa aku memang layak untuk menyandang gelar S.Psi secepatnya.. ...

2 komentar:

Faith mengatakan...

kadang-kadang perlu kesabaran ekstra tinggi untuk menghadapi dosen seperti harimau.. dan mungkin perlu juga kita lepas idealisme yg ada pada diri kita lalu kemudian memakai "topeng"

kalo gw bilang sih ya... "demi kelulusan" hahahahaha

nyante aja ya codok..

Anonim mengatakan...

Hmpff...
Sepertinya semua saran yang tertuju kepadaku sama saja.... Demi kelulusan dan mengorbankan idealisme dengan menjilat sana sini... Huhu.... Kok ya seneng yah orang dijilat... padahal kan menjijikkan...

Kecuali untuk kenikmatan seksual... HWuahahahhahaa